Aku merangkai sunyi, setelah diammu.
Berdialog lagi dengan angan, sebab kau tak banyak bicara, lebih banyak diamnya
Lalu aku ...
Melaju cepat aku terjatuh.
Ternyata semenjak kau tak lagi banyak diskusi, aku kehilangan kau yang dulu.
Bisakah kita kembali lagi dengan dua gelas kopi , ber dialog tentang senja dan malam penuh bintang saat kau pertama kali menjatuhkan hatimu di labuhan jiwaku....
Tentang aku dan kau yang katamu akan tetap selalu menjadi bagian yang terpenting dan yang terindah mengisi hidupmu.
Aku di buai segala resah di dada, semua gelisah yang tak tentu arah kerap menjadi satu , tapi setelah kau dekat di nadiku , aku bahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar